Senin, 20 Desember 2010

Chu!(First Kiss) -Twoshoot- KPOP


Chu!(First Kiss) -Twoshoot-


Cast :
-Park Jiyeon (T-ara)
-Yoo Seung Ho (Korean Actor)
-Choi Minho (SHINee)
-Lee Ji Eun (IU)
Sebuah ciuman manis dibibirku
Sentuhan bibir yang diberikan oleh pria kita cintai…
Terasa lembut sampai meresap didalam hati..
Ciuman yang menunjukan perasaan cinta tanpa sebuah ungkapan..
Hati bergetar merasakan sensasi ciuman…
“Waah…jadi ini rasanya sebuah kiss”teriak Jiyeon yang sudah memerah akibat membaca isi buku yang dia baca.
“Gimana rasanya ciuman?aku jadi ingin mencobanya.Pasti keren banget mencium pria yang aku suka ditengah hujan turun atau ditengah sunset”Jiyeon mulai heboh membayangkan ciuman itu.
“Berisik!”teriak seorang pria yang baru bangun dari tidurnya sambil melepas headset ditelinganya lalu menjitak kepala Jiyeon.Posisi tidur pria itu disebelah posisi Jiyeon duduk,jadi wajar pria itu terganggu dengan suara berisik Jiyeon.
“Omo…Seung Ho”pekik Jiyeon sambil mengelus kepalanya lalu menatap kesal kearah Seung Ho “Mianhae aku berisik tapi jangan memukul kepalaku.Kau juga jangan tidur dijam istirahat”
“Jiyeon-ah,aku ini kelelahan tadi malam dan waktu tidurku hanya sedikit. Makanya aku luangkan waktu istirahat untuk tidur.Jadi kumohon kau jangan mengangguku lagi”kata Seung Ho sambil berbaring lagi
“Arraseo.Kau lanjutkan saja tidurmu.Merusak moodku saja”dengus Jiyeon kesal sambil melanjutkan bacaannya.
————————————
Bel pulang sekolah berdetang.Siswa siswi SMU Seoul International segera berlari berhamburan keluar kelas dan wajah para siswa siswi tampak senang tapi berbeda dengan Jiyeon keluar kelas dengan langkah gontai
Yoo Seung Ho yang sudah berdiri dan menunggu Jiyeon didepan kelasnya malah diabaikan Jiyeon begitu saja.Seung Ho heran melihat wajah Jiyeon didepan kelasnya.Seung Ho heran melihat wajah Jiyeon yang lesu dan tidak bersemangat.Tidak biasanya dia seperti itu,biasanya dia selalu ceria dan semangat.
“Ada apa denganmu?”Tanya Seung Ho menahan langkah Jiyeon
“Gwaenchana”jawab Jiyeon lemah
“Jangan bohong.Kau tak akan bisa menipu sahabatmu dari TK ini”
“Aku benar benar tidak ada apa apa”kata Jiyeon berusaha meyakinkan Seung Ho
Seung Ho merangkul leher Jiyeon dari belakang sehingga Jiyeon tak bisa menghindarinya “Ayo ngaku!”
Jiyeon merasa sesak nafas dan berusaha melepas tangan yang melingkar dilehernya “Iya..iya…aku akan ceritakan tapi lepaskan tanganmu sebelum aku kehabisan oksigen dan mati gara gara kau”
————————————
“Mwo?taruhan mendapatkan ciuman”teriak Seung Ho terkaget sampai orang orang yang berada di kafe kecil itu sontak melirik kearah meja mereka akibat suara Seung Ho yang mencolok itu.
“Seung Ho,suaramu terlalu keras.Please,jangan bikin malu!”kata Jiyeon pelan sambil menundukkan kepala sebagai permintaan maaf kearah orang orang yang sudah menatap mereka dengan tatapan aneh.
“Kau ini beneran pabbo yeoja.Siapa yang membuat taruhan ini?”Tanya Seung Ho kesal
“Itu perbuatannya IU.Aku terpaksa melakukan taruhan itu karena IU mengatakan aku ini lesbian dan membuat temanku menjaga jarak denganku. Aku membantah tuduhan IU dan aku harus membuktikan aku bukan seorang lesbian.IU dan temanku akan mempercayaiku jika aku berciuman dengan pria didepan mata mereka.”
“IU itu keterlaluan sekali”desah pria itu.Seung Ho merasa kesal dengan sikap mantan pacarnya,IU.Dirinya tahu pasti IU kesal karena Jiyeon selalu dekat denganku sehingga dia berniat mengerjai sahabatku sendiri.
“ Siapa yang akan mencium kau?kau punya pacarpun tidak ada”Tanya Seung Ho
“Entahlah tapi aku punya target”jawab Jiyeon sambil tersenyum licik
“Siapa dia?”
Jiyeon membisik ketelinga Seung Ho “Minho sunbae”
“Mwo?Choi Minho,ketua osis sekolah kita.Kenapa harus dia?”Tanya Seung Ho setengah berteriak
“Hanya dia yang menarik perhatianku disekolah kita dan juga aku lumayan dekat dengan Minho.Tadinya aku mau menggunakan Amber Liu karena dia seperti pria tapi kuurungkan niatku karena teman kita sudah tahu Amber itu wanita tulen”jawab Jiyeon santai
“Kau serius melakukan taruhan ini dengan Minho sunbae?”
“Tentu saja.Aku harus bisa melakukan taruhan itu.Kau harus membantuku!”perintah Jiyeon sambil meminum Ice lemon tea
“Shireo.Aku tak mau membantumu”tolak Seung Ho.
“Haaa…ayolah tolonglah sahabatmu ini.Kau itu sudah pernah pacaran lebih dari 5x dan kau pasti berpengalaman.Bantulah teman yang kesusahan ini”ujar Jiyeon penuh harap
“Pengalaman apa?”Tanya Seung Ho polos
“Ituloh chu…chu..”jawab Jiyeon memoyongkan bibirnya
Seung Ho hanya diam saja.Dia memang pernah merasakan sebuah ciuman dengan para mantannya
“Jika kau diam berarti setuju.Iyakan tuan play boy?”Jiyeon sudah memasang wajah innocent
Seung Ho menghela nafas “Aish…baiklah”
“Horeee…Seung Ho memang paling the best”teriak Jiyeon senang sambil memeluk Seung Ho yang sudah lemas.Dia memang tidak bisa menolak permintaan sahabatnya,Park Jiyeon.Sekilas Seung Ho tersenyum melihat wajah Jiyeon yang kembali ceria.
————————————
Jiyeon menatap Minho yang sedang berjalan memasuki pintu sekolah.Jiyeon merasa bingung berhadapan dengan Minho meskipun dia cukup dekat dengan ketua osis itu.Dia harus bisa mendapatkan hati Minho.Jika dia mampu mendapatkan Minho,maka dengan mudah dia bisa mencium Minho.
“Kau tidak sapa dia?”Tanya Seung Ho
“Ani,aku malu”tolak jiyeon
“kau ingin berhasil tidak?”
“Iya..iya..”Jiyeon berlari kecil menghampiri Minho.

“Annyeong,Minho sunbae.Apa kabar?”sapa Jiyeon
“Annyeong,Jiyeon-sshi.Aku sedang bersemangat hari ini”jawab Minho ramah
“Ada yang aku ingin katakan pada sunbae”kata Jiyeon tersenyum manis
“Katakan saja”
“nanti pulang sekolah saja aku katakan.Ketemuan diperpustakaan sepulang sekolah ya.Janji ya!”kata Jiyeon sambil berjalan meninggalkan Minho.
Minho menatap kepergian Jiyeon lalu dia melihat Seung Ho berlari melewatinya dan mengejar Jiyeon.Minho menggeleng geleng kepala menatap dua orang itu dengan pandangan heran
————————————
Jiyeon mengetuk mejanya sambil memandang keluar jendela.Kepalanya diangguk anggukan menikmati lagu yang dia dengar melalui ipodnya.
BRAK!
Suara seseorang memukul meja Jiyeon dengan keras.Jiyeon terkaget langsung menoleh kearah suara itu berasal.Tepat didepan mejanya,IU sudah memasang wajah jutek.
“Apakah kau sudah siap membuktikan bahwa kau bukan lesbian?”Tanya IU dengan nada jutek
Jiyeon segera melepas headset dan menatap IU dengan wajah innocent “Bisakah kau katakan sekali lagi?aku tidak mendengar perkataanmu”
IU merasa kesal lalu berteriak tepat ditelinga Jiyeon “Aku bilang apakah kau siap membuktikan kau bukan lesbi?”
Jiyeon langsung menutup telinganya yang pengang “Aduh,bisakah kau tak usah berteriak tepat dikupingku.Aku akan mempersiapkan taruhan itu”
“Oh ya.Siapa pria itu?”Tanya IU
“Ra-ha-sia”jawab Jiyeon tersenyum licik
“Mwo?kau ini menyebalkan”IU mulai menarik seragam Jiyeon
“IU,singkirkan tanganmu yang kotor dari baju sahabatku”kata pria itu yang muncul dibelakang IU
IU terkejut dan sontak membalikkan badannya.Melihat Seung Ho yang sudah menatapnya tajam
“Jagiya,kau kenapa kau membela gadis ini”teriak IU menunjuk Jiyeon
“Karena dia sahabatku.Jika kau menganggunya lagi,aku tak akan tinggal diam”kata Seung Ho dingin.Tatapan Seung Ho sangat mengerikan sampai IU hanya terdiam.
Seung Ho menarik tangan Jiyeon keluar dari kelasnya dan tak memedulikan orang orang sudah memandang mereka dengan tatapan aneh.
————————————
“Gumawo”ucap Jiyeon tersenyum
“Hah?”Tanya Seung Ho
“Tadi kau sudah mengertak IU.Kau tadi keren sekali loh.Ternyata kau tetap tidak berubah jika kau sudah marah pasti orang membeku melihat tatapan amarahmu”ujar Jiyeon tertawa pelan.
“Memangnya aku medusa”Seung Ho mengacak rambut Jiyeon
“Kenapa kau memutuskan IU?padahal IU kan cantik dan juga dia masih menyukaimu sampai sekarang pun dia masih memanggilmu jagiya”tanya Jiyeon
Seung Ho terdiam dengan pertanyaan Jiyeon lalu menoleh kearah Jiyeon.Ternyata jarak wajah mereka sangat dekat “Karena aku dari awal memang tak pernah berniat pacaran dengan semua gadis itu.”
“Mwo?kau jahat sekali mempermainkan gadis gadis itu”
“Itu semua sebagai pelampiasan perasaanku terhadap seorang gadis”kata Seung Ho tenang
“Jadi selama ini kau menyukai seseorang.Nuguseyo?”Tanya Jiyeon
“Ra-ha-sia”jawab Seung Ho sambil menjulurkan lidahnya
“Hiiih…jahat.”Jiyeon memukul pundak Seung Ho
Seung Ho hanya tertawa dan menerima pukulan Jiyeon.Dia memang senang menjahili Jiyeon dan suka melihat Jiyeon tersenyum.
“Aku jadi tidak sabar mencium Minho dihadapan mereka semua.Dengan begitu,aku bisa menghapus gossip buruk itu”ujar Jiyeon mengangkat kedua tangannya
Seung Ho hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Jiyeon dan seolah menyembunyikan sesuatu rahasianya yang tak pernah diketahui sahabatnya.
“Bagaimana rasanya sebuah kiss?”Tanya Jiyeon menatap penuh Tanya.
“Apakah kau mau merasakan kiss denganku sekarang?”goda Seung Ho
“Aigo.Kau jangan bercanda,aku benar benar serius menanyakan itu”celoteh Jiyeon kesal.Dia serius malah dibercandain Seung Ho
“Nanti kau coba saja dengan Minho sunbae”kata Seung Ho merangkul pundak Jiyeon.
Jiyeon mengangguk angguk dan terus diam seolah menatap langit cerah sambil tersenyum.
Seung Ho ikut memerhatikan Jiyeon yang masih menatap langit.Dia tahu Jiyeon memang tak pernah berpacaran karena pria pria yang menyukai gadis itu biasanya sudah patah hati duluan melihatku yang selalu disampingnya.Aku merasa mungkin saatnya aku menyerahkan Jiyeon kepada pria lain yang pantas untuknya karena aku sangat melindungi sahabat kecilku ini.
————————————
Jiyeon dan Seung Ho sudah berdiri didepan ruang perpustakaan tapi Jiyeon belum masuk keruang itu karena merasa kakinya gemeteran.
“Seung Ho,Aku gugup”keluh Jiyeon
“Kau ini harus bisa melakukan semua ini.Kau harus bisa menyelesaikan misimu untuk taruhan ini”kata Seung Ho menyemangati Jiyeon.
Jiyeon menarik nafas sedalam dalamnya lalu membuka pintu ruang perpustakaan “Baiklah,aku masuk”
“Jiyeon-ah,hwaiting!”Seung Ho mengepal tangannya.Melihat SeungHo menyemangatinya, Jiyeon tersenyum dan mengangguk.
Jiyeon sudah menghilang dari pandangan Seung Ho dan kini pintu perpustakaan sudah tertutup.
Jiyeon melangkah pelan dan menemukan sosok pria sambil membaca buku dengan tenang.Kharisma pria itu benar benar bagus sampai dijuluki “Flaming Charisma”.
Jiyeon memanggil nama pria itu “Minho sunbae”
Minho mengangkat wajahnya dari buku lalu tersenyum ramah melihat kedatangan Jiyeon.
“Minho sunbae,apakah kau punya?”tanya Jiyeon terbata bata.Aku belum menyelesaikan kalimatku tiba tiba buku Minho terjatuh dan ada sesuatu yang keluar dari buku itu.Sesuatu benda itu terbang kearah dibawah kakiku
Jiyeon reflek memungut suatu benda berasal dari buku Minho.Sesuatu benda itu adalah kertas foto berisi potret.Melihat kertas foto yang dipungutnya membuat mata Jiyeon terbelalak.
———–continue—————

Tidak ada komentar:

Posting Komentar